Bagaimana Terbentuknya Aurora di Langit


Aurora adalah fenomena alam yang menakjubkan dan mempesona. Fenomena ini terlihat sebagai cahaya berwarna-warni di langit malam, biasanya dalam warna hijau, merah, ungu, atau biru. Aurora muncul di wilayah utara dan selatan bumi, disebut juga dengan nama "Northern Lights" (Cahaya Utara) dan "Southern Lights" (Cahaya Selatan). Namun, bagaimana aurora terbentuk?

Aurora terbentuk ketika partikel energi dari Matahari masuk ke atmosfer Bumi. Partikel ini disebut dengan nama "partikel plasma". Ketika partikel plasma ini bertabrakan dengan atom-atom di atmosfer Bumi, mereka melepaskan energi yang menyebabkan pemancaran cahaya. Cahaya ini yang kita lihat sebagai aurora.

Partikel plasma yang datang dari Matahari tidak hanya berisi elektron, tetapi juga proton dan neutron. Elektron bebas akan bereaksi dengan atom-atom oksigen dan nitrogen di atmosfer Bumi untuk menghasilkan cahaya. Oksigen akan menghasilkan cahaya hijau dan merah, sedangkan nitrogen akan menghasilkan cahaya ungu dan biru.

Lihat Juga: Polmaroys Blog

Ketika partikel plasma dari Matahari masuk ke atmosfer Bumi, mereka dipengaruhi oleh medan magnet Bumi. Medan magnet ini akan mengarahkan partikel plasma menuju daerah tertentu di atmosfer Bumi. Ini menyebabkan aurora terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu di atas permukaan Bumi.

Aurora dapat terlihat di wilayah utara dan selatan Bumi. Di wilayah utara, aurora dikenal sebagai Northern Lights, sementara di wilayah selatan disebut Southern Lights. Wilayah-wilayah ini memiliki medan magnet yang berbeda, yang menyebabkan bentuk dan warna aurora yang berbeda.

Itulah cara aurora terbentuk di langit. Meskipun aurora sering dianggap sebagai fenomena yang aneh dan misterius, faktanya adalah bahwa aurora terbentuk melalui reaksi antara partikel plasma dari Matahari dan atom-atom di atmosfer Bumi. Dengan demikian, aurora adalah hasil dari interaksi antara Matahari dan Bumi.